Friday, November 14, 2014

MERANCANG PROSES PRODUKSI



Arti Dan Fungsi Merancang Proses Pembuatan Produk

Merancang proses produksi boleh dikatakan adalah aktifitas merumuskan seluruh proses kegiatan yang akan dilakukan untuk mewujudkan rancangan produk. Rumusan tersebut perlu agak rinci agar tidak terjadi kesimpang siuran dalam melakukan penafsiran kerja.

Aktifitas produksi dapat dibagi sebagai berikut:

a. Rekrutmen Karyawan dan Pemain
b. Persiapan Fisik dan Administrasi
c. Melakukan perekam gambar dan suara (shooting)
d. Editing
e. Mixing dan Ilusrasi Musik
A. Rekrutmen Karyawan dan Pemain:

Proses ini sebetulnya ditempatkan setelah penyusunan rancangan proses produksi. Tapi bab ini ditempatkan diawal proses pembuatan produksi adalah untuk memberikan perhatian utama pada pemikiran sumber daya manusia yang menjalankan proses produksi tersebut.
Rekrutmen karyawan dan pemain di maksudkan untuk mencari “The Right Man In The Right Place” sesuai job diskribsinya.

1. Rekrutmen karyawan / pemain adalah:

a. Menyusun draf kebutuhan karyawan dengan profesi tertentu.
b. Menyusun daftar pemain sesuai kebutuhan produksi dan sekaligus daftar figuran/ekstra
c. Menyusun daftar kebutuhan sesuai info yang dimiliki.
d. Melakukan wawancara sesuai pekerjaan yang akan dilakukan.
e. Melakukan ikatan hukum sesuai dengan kesepakatan.

2. Spesifikasi profesi karyawan secara garis besar terdiri dari:

a. Manajer Produksi
b. Sutradara
c. Juru Kamera
d. Penata Artistik
e. Editor
f. Juru Suara
g. Manajer Unit
h. Asisten sutradara
i. Asisten Juru Kamera
j. Asisten Penata Artistik
k. Asisten Editor
l. Asisten Manajer Unit
m. Asisten Juru Suara
n. Propertyman
o. Special Effect
p. Penata Rias
q. Penata Musik
r. Stil Photo

3. Spesifikasi Profesi Pemain Secara Garis Besar terdiri dari:

a. Pemain utama pria/wanita b. Pemain pembantu utama pria/wanita c. Pemain pembantu Pria/wanita d. Figuran extra pria/wanita e. Pemain pengganti stuntman/stuntgirl

Pemain atau artis dapat dicarai di:

1. Organisasi profesi: Parfi, Parsi, GAN
2. Sekolah/sanggar teater
3. Agen Pemain
4. Memasang Iklan di gedung pertunjukan, teater, majalah, tabloid film/tv
5. Mengadakan lomba artis

Persiapan Audisi:

- Memberikan informasi secara ringkas diskripsi kerakter tokoh

- Carilah partisipan secara aktif untuk ikut audisi

- Lakukan interview dahulu via telepohone sebelum menentukan jadwal audisi

- Jelaskan untuk audisi perlu waktu dan keseriusan

- Beritahu pada pemain untuk datang dengan dua monolog kontras yang sudah dihayati

- Minta pemain untuk membawa foto terakhirnya ukuran 3 R setengah badan dan full shot

B. Persiapan Fisik Dan Administrasi

Proses Persiapan Phisik dan Administrasi adalah aktifitas serta kegiatan untuk menyiapkan materi visual sesuai dengan rancangan yang telah dietapkan serta administrasi yang diperlukan guna mendukung seluruh kegiatan produksi.

1. Menyiapakan pemain sesuai dengan tuntutan rancangan produk, dalam bentuk melakukan analisa/observasi peran, latihan mengucapkan dialog maupun memainkan peran.

2. Menyiapkan material tata visual sesuai dengan rancangan produk seperti lokasi/set, kostum, properti dan bahan spesial effek lain yang diperlukan.

3. Menyiapkan raw material, bahan baku untuk perekaman gambar dan suara.

4. Menyiapkan fasilitas/peralatan teknik, seperti kamera, sound dan fasilitas khusus sesuai tuntutan rancangan produksi

5. Mempersiapkan fasilitas, transportasi, akomodasi dan service lainnya.

6. Mengurus segala perijinan yang diperlukan

7. Menyiapkan administrasi yang diperlukan guna mendukung kelancaran produksi, seperti call sheet, lembaran tugas, formulir laporan shoting, laporan keuangan harian.

Semua proses persiapan tersebuat akan diperinci lagi menurut bidang tugas maupun profesi yang bertanggungjawab terhadap bidang tadi.



C. Melaksanakan Perekaman Gambar/Shooting

Perekaman akan dilakukan setelah semua persiapan selesai dilakukan. Perekaman gambar/shoting merupakan tahap dari aktifitas produksi yang merupakan perwujudan rancangan produk menjadi film/sinetron atau yang terekam dalam negative film/kaset. Juga perekaman suara direct recording agar didapat suara yang lebih orisinil. Beberapa aktifitas yang dilaksanakan dalam perekaman gambar atau shooting adalah:

1. Pemanggilan bekerja. Yaitu aktifitas memanggil dan memberitahukan kepada yang akan bertugas dalam waktu shooting. Dalam formulir pemanggilan terdapat keterangan mengenai nomer scene, lokasi dimana, jam berapa harus siap, jam berapa shooting dilaksanakan dan catatan penting lainnya.

2. Menyampaikan lembaran tugas yang akan dilakukan masing-masing staf produksi/shooting. Dalam lembaran itu terdapat keterangan tugas yang harus dilakukan/diperhatikan/diawasi oleh personil yang menerima tugas tersebut. Jadi tiap personil tahu apa yang harus dilakukan sesuai tugas diskripsi yang telah diberikan. Di Indonesia, model call sheet jarang dilakukan, sehingga tiap personil hanya menunggu perintah dari atasan masing-masing.

3. Melaksanakan perekaman gambar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan tugasnya masing masing.

4. Menyusun dan menyampaikan laporan shooting sesuai jalur tugas yang telah ditetapkan. Laporan ini untuk bahan evaluasi.



D. EDITING

Merupakan aktifitas dengan pemrosesan hasil shooting pada paska produksi. Istilah lain kalau dalam film adalah cutting. Pada intinya editing adalah merangkai hasil shooting menjadi rangkaian gambar dan suara yang bercerita dan berkesinambungan sehingg didapat film yang sesuai dengan tuntutan naskah.

Dalam film proses ini adalah rough cut/edited atau susuan kasar dan akhirnya fine cut/final edited atau susunan halus (sempurna). Seorang editor dan sound cutter juga menyiapakan jalur/track untuk suara agar memudahkan saat mixing atau dubbing nanti.

E. Perekaman Suara Dan Musik, MIXING

Proses ini dilakukan setelah editing selesai. Dalam proses ini dilakukan perekaman suara atau dialog. Perekaman dialog dilakukan bila apa yang dialakuakan pada saat shooting tidak dapat digunakan atau memang tidak dilaukan direct sound recording.

Proses perekaman suara dan musik terdiri dari:

1. Perekaman dialog atau disebut after recording.
2. Perekaman suara khusus atau sound effect yang dibutuhkan untuk menghidupkan suasana.
3. Perekaman musik atau membuat musik ilustrasi yang dibutuhkan untuk pengucapan emosi atau suasana dari film/sinetron tersebut.
4. Proses mixing adalah proses suara-suara tersebut di masukkan/dimix ke dalam gambar sehingga menjadi kesatuan audio visual yang tidak terpisahkan.

Proses perencanaan dan penjadwalan dari produksi Film/Sinetron menetukan keberhasilan dan efisiensi proses ini.